KOTA MOJOKERTO MAJU MELANGKAH AYO BERBENAH
KIM CARAKA KELURAHAN BALONGSARI

Sabtu, 14 November 2015

LINDA AYU DAMAYANTI PENGUSAHA MUDA YANG SUKSES “Me Nyonyor di Balongsari”


 

           
Kata “Nyonyor” sekilas ada kesan nyonyor itu kapok dalam bahasa Indonesia diartikan trauma.  Namun sesungguhnya tidaklah demikian, Nyonyor yang dimaksud adalah rasa puas karena rasa pedasnya. Boleh dibilang kapok Lombok, habis nyonyor masih cari lagi. Bicara Nyonyor, coba kita simak keberadaan Me Nyonyor yang ada di Jln Gajah Mada dekat pemandian Sekarsari Kota Mojokerto. Ini adalah jenis usaha kuliner yang banyak diminati oleh para kawula muda.  Hampir setiap hari dan setiap jam buka nyaris tidak ada jedah pengunjung dan penggemar me nyonyor ini.  Walau tempat tidak terlalu luas, namun penataan yang cantik membuiat para konsumen ini sangat nyaman.  Bukan hanya rasa lezatnya Me yang dimasaknya, namun tempat yang dibuat model lesehan menambah santainya para pengunjung.
            Untuk menggali info lebih dalam, sang reporter suara Balongsari bertemu dengan sang pemiliknya.  Ternyata adalah seorang wanita yang masih sangat muda.  Linda Ayu Damayanti (linda) lahir di Mojokerto 12 Juli 1979. Mengawali buka usaha me ini baru sekitar sepuluh bulan lalu, perkembangannya sangat cepat. Linda, adalah jebolan sarjana keperawatan.  Diluar  dugaan kini dia dan suaminya sukses mengembangkan wisata kuliner ini. Berawal dari coba-coba, Linda mengaku terinspirasi dari adanya usaha Me Nyonyor di daerah lain.  Kemudian pikirannya terusik  dan keinginanpun tak bisa dibendung lagi dan lahirlah usaha tersebut. 
            Kesuksesan usaha kuliner ini sampai  linda lupa kalau dirinya adalah seorang paramedis.  Namun apalah dikata, Linda harus bisa memilih antara mengembangkan usaha kuliner ataukan harus bekerja di suatu institusi sesuai dengan bidang study  yang dimilikinya.dengan penuh pertimbangan dengan keluarga maka Linda harus menggeluti kuliner ini yang tak pernah sepi pembeli.  Suaminya Jupri Rohadi seorang polisi yang bertugas di Polres Kabupan Mojokerto, tak segan-segan ikut membantu isterinya saat lepas tugas. “ kalau jadi pengusaha lebih cepat kaya dari pada jadi  pegawai”  demikian Linda begurau. 
            Awal bisa membuat Me Nyonyor ini Linda belajar secara otodidak, bermula habis membeli me nyonyor di daerah lain.  Kemudian Linda dibantu Ibunya yang bernama Luluk mengadakan eksperimen beberapa kali.  Akhirnya ibu yang berputra dua ini berhasil membuat  Me Nyonyor sampai dengan level Lima belas. Level pertama tanpa cabe alias nol, untuk ini  banyak diminati oleh orang-orang yang tidak tahan pedas, lantaran penderita maah atau bagi mereka yang pantangan makan pedas. Selanjutnya level dua, tiga dan empat ini masih sedang.  Level lima ini yang dimaksud Me nyonyor ini satu porsi  bisa sampai 200 biji cabe. Namun demikian masih banyak pembeli yang minta lebih nyonyor dari level lima.  Berdasarkan hasil pantauan level lima paling banyak diminati konsumen di Mojokerto.  Selain me nyonyor juga ada me ramen, untuk yang satu ini banyak dengan rangkaian sayur-sayuran seperti sawi, jamur kuping, jamur kancing, wortel, kembang tahu, telor poyoh, dan ikan ayam. Mengenai harga mulai dari 8 ribu sd. 20 ribu per porsi.Sukses ya Lin…. (ri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar