KOTA MOJOKERTO MAJU MELANGKAH AYO BERBENAH

Jumat, 24 Juni 2016

WALIKOTA MOJOKERTO BAGI BINGKISAN LEBARAN



WALIKOTA BAGI  BINGKISAN LEBARAN BAGI PEMULUNG


            Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H Walikota Mojokerto menyerahkan bingkisan lebaran kepada para pemulung di sekitar kawasan TPA Randegan.  Peduli sosial ini merupakan program dari DKP Kota Mojokerto dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 H.  Amin Wachid kepala DKP Kota Mojokerto menuturkan tujuan pemberian bingkisan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada warga sekitar TPA Randegan terutama para pemulung.  Menurut Amin, , WWalikota MOHH. Mmasyarakat di sekitar TPA ini sudah banyak membantu kegiatan TPA, menjaga keamanan dan  juga kebersihan sekitar  TPA.  “Alhamdulilah TPA saat ini tidak berbahu sama sekali, dibanding dengan dulu saat ini TPA sudah dalam keadaan bersih dan tertib” kata Amin. DKP telah memiliki pasukan gerak cepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat emergency dan membutuhkan penanganan yang cepat. Kedepan  TPA ini akan dipercantik dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan wisata. “ Kita akan merubah image masyarakat bahwa sampah bisa membawa berkah” katanya.
            Walikota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus pada kesempatan tersebut mengatakan,  masalah sampah itu perlu dikelola dengan baik dan serius.  Kedepan sampah akan dikelola secara menejemen yang terstruktur mulai dari rumahtangga hingga TPA. Sampah dipilah mulai dari rumah tangga kemudian dikumpulkan di Bank Sampah dan ada juga yang dikelola di TPST sehingga sampai pada TPA bisa berkurang hingga 30 %.


Pada kesempatan tersebut Walikota berharap dan mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk ikut serta berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita utamanya adalah mengelola sampah. Kota Mojokerto sudah masuk nominasi dalam penilaian Adipura, dan diharapkan tahun ini dapat memperoleh Adipura.
            Secara simbolis bingkisan diberikan oleh Walikota Mojokerto dan Wakil Walikota serta Kepala DKP.  Warga yang menerima bingkisan sebanyak 62 KK  berada di RW.01 Lingkungan Randegan. Hadir pada kesempatan tersebut H.Zulkarnain ketua RW.01 Lingkungan Randegan Kelurahan Kedundung dan  Ketua RT.01 H.Syukur Asrukin, ketua RT.02 Agus Halim, ketua RT.03 H.Matali dan ketua RT.04 Hilmi.  Mereka merasa senang menerima bingkisan ini dan selain itu warga sekitar juga bisa memanfaatkan gas metan hasil pengelolaan dari sampah TPA. (ri)

Senin, 20 Juni 2016

ONE DAY ORANGE DRESS



ONE ORANGE DRESS MASUK MURI


            Semangat menggunakan warna oranye selama satu hari penuh mulai pukul 7 pagi, telah mendapatkan apresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Hal ini terbukti setelah diadakan pemantauan dan penilaian oleh petugas MURI yang berkunjung di Kota Mojokerto pada hari senin 20 Juni 2016.
            Disampaikan oleh perwakilan dari MURI , bahwa selama satu hari telah melakukan survey di beberapa titik di wilayah Kota Mojokerto, dimulai dari peserta upacara terbukti 100 % peserta upacara menggunakan seragam oranye. Kemudian petugas juga memantau di kawasan Terminal Kertajaya, lebih dari 70 % masyarakat di kawasan terminal, mulai dari supir, tukang becak, pemilik warung dan para petugas terminal semuanya menggunakan pakaian oranye.
            Kemudian petugas bergeser ke Perusahaan-perusahaan seperti pabrik tembakau yang ada di Jln. Pahlawan.  Seluruh karyawan/karyawati sudah disiapkan untuk memakai kaos seragam warna oranye dengan simbol perusahaan.
Bukan itu saja, dikawasan sepanjang jalan Mojopahit, hampir semua toko baik pemilik toko dan karyawannya juga berseragam warna oranye.   “ sungguh luar biasa one day orange dress di Kota Mojokerto sukses” kata wakil pimpinan perusahaan Jamu Jago milik Jaya Suprana selaku pengelola MURI. Jika dihitung lebih dari 50 ribu warga Kota yang menggunakan pakaian warna oranye dan merupakan terbanyak di Indonesia.
            Penghargaan MURI ini disampaikan kepada Walikota Mojokerto dan juga ketua panitia peringatan Hari jadi Novi Rahardjo selaku penggagas one day orange Dress bersamaan dengan puncak malam resepsi  senin 20 Juni malam itu.


Atas penghargaan ini Walikota Mojokerto menyampaikan terima kasih dan bangga kepada seluruh warga Kota Mojokerto yang begitu antusiasme dalam memeriahkan hari jadi dengan memakai baju oranye dalam satu hari dan telah diapresiasi MURI. Upaya kebersamaan masyarakat ini dapat menumbuhkan semangat gotong royong.
            Menyinggung warna oranye, dijelaskan oleh Walikota bahwa warga oranye ini memang sudah menjadi warna dasar khas daerah Kota Mojokerto dan sudah ditetapkan oleh Walikota sebelumnya.  Sehingga sebagai penerus yang memimpin Kota ini mempunyai kewajiban untuk melanjutkannya.  Warna oranye sendiri mengandung filosofi lambang dari sebuah kegembiraan dan keriangan.  Dengan simbol ini diharapkan masyarakatkan Kota Mojokerto benar-benar menjadi masyarakat yang sejahtera secara lahir dan batin. I(ri)      

HARI JADI KOTA MOJOKERTO KE - 98



UPACARA HARI ULANG TAHUN KOTA MOJOKERTO KE 98 TAHUN 2016
” ONE DAY ORANGE DRESS”

Hari senin tanggal 20 Juni 2016, merupakan tonggak sejarah Pemerintah Kota Mojokerto di usia ke 98.  Bukan hanya catatan sejarah perjalanan pemerintah Kota Mojokerto  yang lahir 98 tahun lalu.  Lebih dari itu merupakan hari kali  pertama masyarakat dan Pemerintah Kota Mojokerto memakai busana/kostum warna orange.  “one day orange Dreess”.  Sehari  berpakaian warna orange.  Himbauan walikota ini mendapatkan respon dari  seluruh masyarakat, bukan hanya para pegawai negeri yang memakai busana  orange, tetapi masyarakat  di perkampungandan para pegawai toko di sepanjang  jalan Mojopahit juga terlihat orange.  Ibu-ibu PKK di tingkat Dasa wisma dan RT/RW saat arisan dan pertemuan dihimbau oleh ketuanya agar memakai pakaian  berwarna orange, entah itu baju, kaos atau  daster sekalipun.  Sementara para pekerja di toko, sang majikan tampaknya memberikan kaos  yang semuanya berwarna orange. Demikian juga dengan perusahaan-perusahaan di sepanjang jalan pahlawan seluruh karyawan  menggunakan kaos seragam berwarna orange.
Seperti yang dijelaskan oleh Walikota Mojokerto bawa warna orange adalah warna khas daerah Kota Mojokerto yang ditetapkan oleh Walikota sebelumnya.  Warna orenge merupakan lambang keceriaan, kegembiraan maka diharapkan warga Kota Mojokerto benar-benar akan menjadi warga yang bahagia  dan sejahtera. 
Hari bersejarah ini dilaksanakan upacara bertempat di Gelora A.Yani Mojokerto yang diikuti oleh seluruh karyawan, karyawati sekota Mojokerto, TNI/Polri, pelajar dan mahasiswa serta jajaran forum pimpinan daerah, Tim penggerah PKK dan wakil Bupati Mojokerto.
Walikota Mojokerto dalam sambutannya berharap, semoga momentum peringatan hari jadi ini dapat kita gunakan sebagai perwujudan rasa syukur, sekaligus sebagai wahana introspeksi diri yaitu, merenungkan apa saja yang telah berhasil kita laksanakan, dan mengidentifikasi hal-hal yang belum dapat kita selesaikan, guna mewujudkan cita-cita kita bersama, yaitu mewujudkan kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan bermoral.

Tema hari jadi kota Mojokerto ke-98 tahun 2016 ini adalah “ayo... Gotong royong...! Kerja keras... Kerja cerdas... Kerja tuntas... dan kerja ikhlas... Untuk Mojokerto service city”. Tema ini dirancang seiring tekad dan komitmen pemerintah kota Mojokerto ke depan yang lebih  baik dalam meningkatkan pengabdian, kinerja dan kesejahteraan masyarakat. Dengan peringatan hari jadi ini pula saya mengajak warga kota Mojokerto membangun kebersamaan yang dilandasi semangat gotong royong. Kata Walikota.(ri)