KOTA MOJOKERTO MAJU MELANGKAH AYO BERBENAH

Senin, 11 Juli 2016

HALAL BI HALAL PNS PEMKOT MOJOKERTO



HARI PERTAMA MASUK KERJA PNS PEMKOT HALAL BI HALAL


       Hari pertama masuk kerja karyawan/karyawati di jajaran Pemkot Mojokerto  mengikuti halal bi halal.  Acara saling memberi dan meminta maaf ini berlangsung di GOR  Seni Mojopahit pada senin,11/7/2016.  Walikota Mojokerto hadir bersama isteri, didampingi Wakil Walkota Mojokerto beserta isteri, Sekdakot serta jajaran Forum Pimpinan Daerah Kota Mojokerto.  Halal Bi halal ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setelah libur Hari Raya Idul  Fitri dengan acara tunggal yaitu ramah tamah. Ini  penting untuk diikuti, sebab pada dasarnya dosa sesama manusia tidak akan diampuni  oleh Allah SWT sebelum dosa sesama diampuni/dimaafkan.

                Acara yang berlangsung singkat ini diikuti oleh seluruh PNS di Lingkungan Pemkot Mojoketo.  Selain hari pertama masuk kerja, para PNS ini dapat dikatakan  PNS ini takut jika tidak masuk kerja pasca cuti bersama.  Mengingat sanksi yang dijatuhkan cukup berat jika ada PNS yang melanggar.  

                Pasca Halal Bi Halal bersama, Walikota beserta rombongan yang juga didampingi oleh Kabag  Humas dan protokol serta Kepala Badan Kepegawaian Kota Mojokerto mengadakan sidak ke beberapa SKPD, seperti Dinas PU, Dishubkominfo dan RSUD . Mengenai tingkat disiplin PNS, pada hari pertama masuk kerja hasil evaluasi   yang  disampaikan oleh Walikota Mojokerto menjawab pertanyaan pers  bahwa, pada hari pertama masuk kerja pasca cuti bersama ini kondisi pelayanan biroktrat dalam keadaan normal, tidak ada PNS yang ijin sakit atau keperluan lain.  Pelayanan tetap jalan seperti  biasanya, dan khusus pada instansi yang memberikan pelayanan publik tidak libur, demikian juga dengan petugas yang ada di  lapangan.  Semua bisa diatur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Walikota Mojokerto berharap, para PNS tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.  

                Beberapa PNS juga merasa senang masuk kerja hari pertama pasca cuti bersama ini lantaran, libur cukup panjang apalagi bersamaan dengan liburan sekolah.  Jadi kesempatan untuk  berkumpul bersama keluarga dirasa cukup.  “Tidak ada alasan untuk mbolos kerja apalagi alasan yang tidak jelas”.  Sudah saatnya untuk kembali memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat, kata Riza (bukan nama sebenarnya) salah satu karyawan yang bertugas sebagai front ofice sekretariat Pemkot Mojokerto.

Jumat, 01 Juli 2016

GERAKAN SADAR ZAKAT DAN PEMBAGIAN ZAKAT DARI BAZNAS KOTA MOJOKERTO



5000 WARGA MISKIN TERIMA ZAKAT DARI BAZNAS KOTA MOJOKERTO

            Sebanyak  5000 warga miskin di Kota Mojokerto menerima  zakat fitrah dan zakat mal dari  Badan Amil  Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto.  Pendistribusian zakat ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli  2016 bertempat di Pendopo Graha  Praja Wijaya.   Walikota Mojokerto selaku pembina Baznas Kota Mojokerto menyerahkan secara simboilis kepada penerima zakat  tersebut yang diwakili oleh warga Kelurahan Balongsari.  

            Drs. Syamsuri Arif Kepala Kemenag selaku ketua panitia  penyelenggara zakat fitrak mengatakan, tujuan pembagian zakat kali ini adalah sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama.  Zakat yang dibagikan kali ini berasal  dari Korpri Kota Mojokerto, SD/MI dan beberapa Perusahaan di Kota Mojokerto.  Jumlah zakat yang terkumpul sebanyak 16, 945  fitrah. Terdiri dari Korpri sebanyak 3.106 fitrah,  Sekolah TK,SD/MI,SMP/SMA sebanyak 13.659 fitrah dari BAZNAS sebanyak 180 fitrah.  Kemudian oleh panitia didistribusikan kepada 5000 orang yang berhak menerima dan masing-masing mendapatkan 3 (tiga) pitrah beras danm 50 ribu rupiah. 

            Selain itu sasaran lainnya adalah Panti Asuhan sebanya 8 panti Asuhan masing-masing menerima 100 fitrah. Warga Miskin di Lingkungan Masjid Darojak Cakarayam Baru sebanyak 144 Fitrah, warga Miskin di Lingkungan Masjid Al Hayimi sebanyak 115 fitrah. Juru Parkir di Kota Mojokerto sebanyak 215 fitrah dan petugas kebersihan DKP 215  fitrah. Sedangkan untuk hasil pengumpulan Zakat mall, infaq dan sodakoh dilaporkan oleh Drs.H.Maksum Maulani ketua Baznas Kota Mojokerto sampai dengan bulan Januari sd.Juni 2016 terkumpul sebanyak  826 juta 463 ribu 991 rupiah.

            Wlikota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus dalam sambutannya mengatakan, zakat bukan hanya  urusan agama, lebih dari itu zakat sudah menjadi urusan negara.  Oleh karenanya setiap warga yang mampu diawajibkan untuk melaksanakan zakat.  Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, zakat diatur dalam undang-undang, Perda dan juga Perwali.  Baznas Kota Mojokerto juga tahun ini mentargetkan perolehan zakat infaq dan sodakoh 1 Miliar rupiah saat ini (triwulan ke dua bualn Juni 2016) sudah mencapai 85 %. Untuk ini diperkirakan perolehan pemasukan  pada akhir tahun bisa melebihi dari target yang ditentukan. Dengan demikian maka Baznas Kota Mojokerto dapat mensejahterakan warga miskin. Pada kesempatan yang sama tanggal 1 Juli  2016 diperingati sebagai hari gerakan sadar zakat.

Jumat, 24 Juni 2016

WALIKOTA MOJOKERTO BAGI BINGKISAN LEBARAN



WALIKOTA BAGI  BINGKISAN LEBARAN BAGI PEMULUNG


            Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H Walikota Mojokerto menyerahkan bingkisan lebaran kepada para pemulung di sekitar kawasan TPA Randegan.  Peduli sosial ini merupakan program dari DKP Kota Mojokerto dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 H.  Amin Wachid kepala DKP Kota Mojokerto menuturkan tujuan pemberian bingkisan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada warga sekitar TPA Randegan terutama para pemulung.  Menurut Amin, , WWalikota MOHH. Mmasyarakat di sekitar TPA ini sudah banyak membantu kegiatan TPA, menjaga keamanan dan  juga kebersihan sekitar  TPA.  “Alhamdulilah TPA saat ini tidak berbahu sama sekali, dibanding dengan dulu saat ini TPA sudah dalam keadaan bersih dan tertib” kata Amin. DKP telah memiliki pasukan gerak cepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat emergency dan membutuhkan penanganan yang cepat. Kedepan  TPA ini akan dipercantik dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan wisata. “ Kita akan merubah image masyarakat bahwa sampah bisa membawa berkah” katanya.
            Walikota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus pada kesempatan tersebut mengatakan,  masalah sampah itu perlu dikelola dengan baik dan serius.  Kedepan sampah akan dikelola secara menejemen yang terstruktur mulai dari rumahtangga hingga TPA. Sampah dipilah mulai dari rumah tangga kemudian dikumpulkan di Bank Sampah dan ada juga yang dikelola di TPST sehingga sampai pada TPA bisa berkurang hingga 30 %.


Pada kesempatan tersebut Walikota berharap dan mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk ikut serta berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita utamanya adalah mengelola sampah. Kota Mojokerto sudah masuk nominasi dalam penilaian Adipura, dan diharapkan tahun ini dapat memperoleh Adipura.
            Secara simbolis bingkisan diberikan oleh Walikota Mojokerto dan Wakil Walikota serta Kepala DKP.  Warga yang menerima bingkisan sebanyak 62 KK  berada di RW.01 Lingkungan Randegan. Hadir pada kesempatan tersebut H.Zulkarnain ketua RW.01 Lingkungan Randegan Kelurahan Kedundung dan  Ketua RT.01 H.Syukur Asrukin, ketua RT.02 Agus Halim, ketua RT.03 H.Matali dan ketua RT.04 Hilmi.  Mereka merasa senang menerima bingkisan ini dan selain itu warga sekitar juga bisa memanfaatkan gas metan hasil pengelolaan dari sampah TPA. (ri)

Senin, 20 Juni 2016

ONE DAY ORANGE DRESS



ONE ORANGE DRESS MASUK MURI


            Semangat menggunakan warna oranye selama satu hari penuh mulai pukul 7 pagi, telah mendapatkan apresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Hal ini terbukti setelah diadakan pemantauan dan penilaian oleh petugas MURI yang berkunjung di Kota Mojokerto pada hari senin 20 Juni 2016.
            Disampaikan oleh perwakilan dari MURI , bahwa selama satu hari telah melakukan survey di beberapa titik di wilayah Kota Mojokerto, dimulai dari peserta upacara terbukti 100 % peserta upacara menggunakan seragam oranye. Kemudian petugas juga memantau di kawasan Terminal Kertajaya, lebih dari 70 % masyarakat di kawasan terminal, mulai dari supir, tukang becak, pemilik warung dan para petugas terminal semuanya menggunakan pakaian oranye.
            Kemudian petugas bergeser ke Perusahaan-perusahaan seperti pabrik tembakau yang ada di Jln. Pahlawan.  Seluruh karyawan/karyawati sudah disiapkan untuk memakai kaos seragam warna oranye dengan simbol perusahaan.
Bukan itu saja, dikawasan sepanjang jalan Mojopahit, hampir semua toko baik pemilik toko dan karyawannya juga berseragam warna oranye.   “ sungguh luar biasa one day orange dress di Kota Mojokerto sukses” kata wakil pimpinan perusahaan Jamu Jago milik Jaya Suprana selaku pengelola MURI. Jika dihitung lebih dari 50 ribu warga Kota yang menggunakan pakaian warna oranye dan merupakan terbanyak di Indonesia.
            Penghargaan MURI ini disampaikan kepada Walikota Mojokerto dan juga ketua panitia peringatan Hari jadi Novi Rahardjo selaku penggagas one day orange Dress bersamaan dengan puncak malam resepsi  senin 20 Juni malam itu.


Atas penghargaan ini Walikota Mojokerto menyampaikan terima kasih dan bangga kepada seluruh warga Kota Mojokerto yang begitu antusiasme dalam memeriahkan hari jadi dengan memakai baju oranye dalam satu hari dan telah diapresiasi MURI. Upaya kebersamaan masyarakat ini dapat menumbuhkan semangat gotong royong.
            Menyinggung warna oranye, dijelaskan oleh Walikota bahwa warga oranye ini memang sudah menjadi warna dasar khas daerah Kota Mojokerto dan sudah ditetapkan oleh Walikota sebelumnya.  Sehingga sebagai penerus yang memimpin Kota ini mempunyai kewajiban untuk melanjutkannya.  Warna oranye sendiri mengandung filosofi lambang dari sebuah kegembiraan dan keriangan.  Dengan simbol ini diharapkan masyarakatkan Kota Mojokerto benar-benar menjadi masyarakat yang sejahtera secara lahir dan batin. I(ri)