KOTA MOJOKERTO MAJU MELANGKAH AYO BERBENAH

Jumat, 26 Februari 2016

SOSIALISASI UNDANG - UNDANG PERLINDUNGAN ANAK, KDRT TPPO DAN PORNOGRAFI

      Kegiatan yang di laksanakan oleh Balai Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan  (BKBPP) kota Mojokerto pada tanggal 23 Februari 2016 bertempat di Pendopo graha Praja Jl. Gajah Mada pada pukul 08.00 WIB yang di hadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus PKK serta Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) kota Mojokerto.
     Adapun sebagai Narasumber Dr, Riza Wahyuni S.Psi. Msi menyampaikan sering terjadinya kekerasan terutama pada anak – anak. Karena perlu diketahui perilaku kekerasan di dalam rumah tangga terhadap anak.

     Definisi anak adalah usia di bawah 18 tahuntermasuk seorang janin, walaupun sudah menikah kalau usianya di bawah 18 tahun termasuk dalam perlindungan anak. Kita harus menolak pernikahan di bawah umurwalaupun dalam keadaaan hamil ada Undang – Undang yang melindungi, dan pelaku akan dikenakan hukuman penjara minimal 5 tahun dan denda 1 milyard. Kita juga harus menolak menikah siri karena Pernikahan siri tidak mendapat perlindungan Undang – Undang.

Definisi KDRT :

     Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan / penderitaan fisik, seksual, psikologi dan ekonomi dalam Lingkup Rumah Tangga.

Adapun Lingkup Rumah Tangga :

  1. Suami, Istri dan Anak – anak
  2. Orang – orang yang memiliki Hubungan Keluarga
  3. Pembantu Rumah Tangga 
 Dampak KDRT bagi Anak – anak :
  1. Langsung à Strees, depresi, trauma
  2. Tidak Langsung à Anak berada pada situasi yang mengandung kekerasan juga berakibat gangguan kejiwaan dan trauma.
Jenis – jenis Kekerasan :
    • Kekerasan Fisik
    • Kekerasan Seksual
    • Kekerasan Psikis

Kamis, 25 Februari 2016

WAKIL WALIKOTA MOJOKERTO SIDAK TPA RANDEGAN



Menjelang penilaian  Adipura  Wakil Walikota Mojokerto mengadakan sidak ke TPA Randegan Kelurahan Kedundung Kota Mojokerto, senin 22/2/2016.  Wawali Ir. H. Suyitno didampingi oleh Amin  Wachid Kepala DKP Kota Mojokerto beserta rombongan melihat-lihat langsung lokasi TPA.  Menurut Wawali, sidak kali ini untuk melihat secara langsung keberadaan Tempat pengelolaan Sampah Akhir (TPA). Sampah warga Kota Mojokerto yang berada di lokasi Lingkungan Randegan Kelurahan Kedundung.  Selain untuk persiapan lomba Adipura, pemerintah Kota Mojokerto melalui DKP bermaksud mengelola TPA ini lebih baik lagi.  TPA akan difungsikan lebih optimal agar sampah bisa terkelola dengan baik.
TPA memang salah satu indicator penilaian, dan selama ini masih belum bisa maksimal.  Sampah-sampah yang menggunung akan diupayakan untuk dapat diolah menjadi barang berharga.  Misalnya untuk pupuk kompos, yang selama ini sudah diolah namun hasil produksinya belum maksimal.  Wawali berharap agar hasil produksi kompos yang diolah di TPA bisa ditingkatkan, hasilnya selain untuk kepentingan warga, bisa dijual sehingga dapat digunakan untuk tambahan kesejahteraan masyarakat.
Wawali yang sangat sigap dan tidak canggung mendekati sampah bilang, sebagai wakil akan membantu Walikota Mojokerto dalam menciptakan keberishan Lingkungan.  Utamanya akan menangani masalah sampah.  Saat ini Pemerintah Indonesia sudah mencanangkan Indonesia bebas sampah tahun 2020.  Oleh karenanya kita yang ada di daerah harus mendukungnya dan bersama masyarakat menangani sampah secara optimal.  Wawali pada kesempatan tersebut juga ,menyempatkan diri untuk wawancara dengan warga sekitar TPA terkait dengan dampak bahu TPA.  Salah satu warga  yang bernama unsiatun bilang, bahu TPA tidak seperti dulu, sekarang ini bahu saat habis hujan dan itupun sebentar pada sore hari.  Kepada orang nomor dua ini, warga meminta agar ada kompensasi buat warga sekitar yang jumlahnya sekitar 70 KK.  Kompensasi yang diminta berupa bingkisan Hari Raya Idul Fitri. Wawali yang didampingi Ka-DPK menjanjikan akan permintaan tersebut.
Selain produksi kompos, TPA juga sudah mampu menghasika gas metan, biogas ini sudah dilarurkan ke rumah warga sekitar yang terdekat dengan radius sekitar 200 meter.  Sampai saat ini ada 50 sambungan rumah (SR).  warga yang lain berharap agar TPA bisa menambah SR untuk warga yang lain.  Sebab harga LPJ juga mulai naik harganya.  Dengan adanya biogas TPA ini sangat membantu meringankan biaya dapur.
Untuk meningkatkan produksi  kompos dan biogas diperlukan lagi satu unit alat yang sama.  Sehingga sampah bisa terkelola dengan cepat. Mengingat peralatan yang ada saat ini  kapasitasnya masih terbatas.  Kedepan diupayakan sampah yang menggunung dapat diolah, selain itu jika sampah rumah tangga dapat dipilah dan didaur ulang pada skala rumah tangga maka TPA tidak sampai overload.
Pemerintah Kota kata Wawali,  berencana memperluas lahan TPA ini sekitar 5 Ha.  Namun demikian bukan berarti sampah tidak dikelola.  Terkait kebijakan Pemerintah Indonesia bebas sampah tahun 2020, maka mulai saat ini dianjukan kepada semua warga Kota agar bena-benar mengelola sampah dengan sungguh-sungguh.  Untuk mengurangi sampah plastic  Pemerintah membuat kebijakan tidak menggunakan kresek/palstik sebagai tempat velanja seperti biasanya.  Jika dilanggar maka akan dikenakan biaya sebesar 200 rupiah perlembar.  Masyarakat diharapkan membawa keranjang atau tas belanja dari rumah.  Dengan demikian volume sampah plastic lambat – laun akan berkurang.
Sementara itu Amin Wachid Kepala DKP Kota Mojokerto menjelaskan, program prioritas TPA tahun 2016 diantaranya adalah Perluasan TPA hingga 5 ha.  Methode pengurukan sampah dengan menggunakan control landfill system.  Pemba.  Peningkatan pemanfaatan gas methane olehmasyarakat.  Peningkatan sarana penunjang TPA (Recyecle) /daur ulang menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi  peningkatan TPA sebagai sarana edukasi (Taman bermain dan taman baca).
Lebih lanut dijelaskan oleh Amin bahwa, saat iniLuas TPA randegan sekitar 2,6 ha.  Volume sampah yang masuk sekitar 169 m3/hari.  Timbunan sampah dipilah dan dipilih oleh pemulung sekitar 2,5 – 5 m3 /perhari.   Sampah yang masuk ke TPA dikelompoknya menjadi 3 jenis yaitu sampah basah yang masih menggunung dijadikan kompos,, sampah kering  didaur ulang dan sampah B3 (bahan berbahaya) dimusnahkan.   Dalam waktu dekat ini TPA akan dibangun ruang galeri produk daur ulang,
Selain itu DKP juga memiliki kader berseri yang dapat diberdayaan untuk berbenah di Lingkunungan masing-masing.  Kader berseri ini akan membuat suatu gerakan untuk membantu lingkungan yang diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari bersma RT/RW.  Dalam rangka menyambut Adipura, DKP telah menyelesaikan peta kumuh. Terlebih dahulu didata lokasi yang dipandang perlu ada pembenahan. Untuk menjaga kelestarian aloon-aloon, DKP juga menugaskan kader lingkungan. demikian juga dengan TPST yang yang ada di Magersari telah dikelola dengan baik.   Sementara yang di TPA pengelolahan sampahnya menggunakan system  Control Landfel system yaitu sampah digelar ditimbun tanah beberapa lapis dengn interval waktu 1-2 bulan disesuaikan dengan kondisi lapangan (ri)

Kamis, 18 Februari 2016

BANK SAMPAH INDUK ( BSI ) KOTA MOJOKERTO






Bank Sampah Induk (BSI) Kota Mojokerto yang telah terbentuk pada tanggal 16/2/2016 (palapa edisi 5, red) telah buka pelayanan.  Secara resmi pembukaan pelayanan ini ditandai dengan tasyakuran dengan pemotongan tupeng oleh Suwaji Kasi Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan mewakili Kepala KLH yang berhalangan hadir. Bertempat di secretariat BSI di are TPA Randegan, tasyakuran kali ini dihadiri oleh seluruh pengurus BSI dan Riris Riyanto sang Motivator dari Surabaya.

Riani Direktur BSI Kota Mojokerto saat dikonfirmasi mengatakan, pelayanan BSI untuk menerima setoran sampah dari cabang yang berada ditingkat RW/RT di masing-masing Kelurahan sudah dimulai dan langsung di Kantor BSI yang ada di arena TPA Randegan Kelurahan Kedundung.  Sebelumnya BSI sempat nebeng di kantor Bank Sampah (BS) “Putri Ayu” cabang Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari. Kini BSI telah difasilitasi tempat oleh DKP menempati bekas ruangan power house. Sedangkan untuk sarpras seperti Mebeler, etalase, timbangan dan mesin  pencacah plastic, kendaraan R3 dan kebutuhan lainnya difasiitasi oleh KLH.  Untuk ini Riani beserta tim worknya merasa berterima kasih karena Pemerintah Kota Mojokerto melalui DKP dan KLH telah memberikan dukungan terhadap kegiatan BSI, sehingga para pegiat sampah di Kota ini lebih bersemangat.  “Masyarakat pada umumnya siap untuk berswadaya tenaga dan pikiran, namun untuk financial masih terbatas” kata Riani yang juga direktur BS “Resik Sejati” Kelurahan Balongsari.
Selain tasyakuran, BSI juga mengadakan rapat koordinasi untuk menyusun rencana kerja dan program BSI.  Rakoor yang dipimpin oleh Bagus Muktiyo sekretaris BSI yang juga direktur BS ”Tiga puluh” Kelurahan Surodinawan, telah disepakati diantaranya, jam buka layanan BSI setiap hari Rabu dan Kamis jam 09.00 – 12.00 WIB. Petugas angkut BSI mengambil sampah ke BS cabang. Sampah yang disetor dalam keadaan bersih dan sudah dipilah.  Harga menyesuaikan perkembangan yang ada.
Selain BS cabang, BSI juga melayani lembaga sekolah, kantor atau petokoan yang ingin menjual sampahnya ke BSI.  Lain dari itu BSI juga melayani pelatihan-pelatihan yang berbahan sampah (daur ulang). BSI juga melayani pesanan souvenir manten, atau untuk hadiah dari berbagai macam kerajinan daur ulang. Dengan adanya BSI diharapkan sampah skala rumah tangga dapat terkelola secara maksimal. Sehingga target Pemerintah bebas sampah tahun 2020 dapat tercapai. (ri)

 

Rabu, 17 Februari 2016

TALK SHOW



TALK SHOW RADIO GEMA FM

          Talk Show di Gema FM dengan materi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) yang berada di Kelurahan Balongsari yang berawal untuk meningkatkan pendapatan Masyarakat agar mau berusaha untuk menambah pendapatan keluarga. Yang pada kesempatan ini bertugas adalah Hj. Etty R sebagai Narasumber sekaligus anggota KIM CARAKA yang bertugas di bidang Informasi Masyarakat.


DIALOG INTERAKTIF WALIKOTA MOJOKERTO DENGAN TOKOH MASYARAKAT “LIMA KUNCI SUKSES HARUS DICAPAI KOTA MOJOKERTO 2016”


 



Ada lima sukses yang harus yang haru dicapai tahun 2016 oleh Pemerintah  Kota Mojokerto.  Lima sukses tersebut antara lain sukses pembangunan multi years   Perguruan tinggi negeri,  Bedah kampung, dan Kampung bahasa, sukses  Pembangunan Kecamatan Kranggan (baru), Sukses  Mojokerto praktek prostitusi yang rencananya tanggal 29 Mei 2016, sukses Wajar Tanpa Pengecualian dan Sulses Adipura. 
Hal itu disampaikan oleh Walikota Mojokerto KH. Masu’d Yunus dalam agenda Dialog Interaktif dengan tokoh masyarakat di Pendopo Graha Wijaya pada selasa, 16/2/2015. Walikota menjelaskan, tahun 2016 ini Pemerintah Kota Mojokerto vokus pada peningkatan pelayanan Kota Mojokerto sebagai kota pelayanan “servis city”.  Dengan dialog ini dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terhadap program pembangunan yang ada. Melalui dialog ini  akan mendapatkan masukan dari masyarakat, sehingga masyarakat tidak lagi sebagai obyek akan tetapi menjadi subyek dari pemangunan.  Sebagai bentuk komunikasi dua arah dengan memberi dan menerima “Take and Give” antara Pemerintah dan Masyarakat.
Sebagai kota pelayanan, yang menjadi layanan wajibdan mendasar antara lain layanan pendidikan, tahun ini akan membangun Kampus Perguruan Tinggi Negeri.  Hal ini sesuai dengan kebijkan Pemerintah Pusat bahwa, setiap daerah wajib memiliki Kampus  Perguruan Tinggi.  Untuk ini Pemkot sudah menyiapkan lahan 4 hektar di Pulorejo.  Sehingga  layanan pendidikan di Kota Mojokerto kedepan  minimal sampai perguruan tinggi.  Selain ini Pemerintah sudah menyiapkan dana bantuan beasiswa 600 ribu/bulan bagi keluarga tidak mampu yang anaknya bisa masuk perguruan tinggi negeri. Kualitas sumber daya manusia harus disiapkan untuk menghadapi persainagan termasuk Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
Layanan kesehatan, RSUD Kota Mojokerto telah  lolos akreditasi paripurna. Saat ini RSUD sudah memiliki peralatan kesehatan yang canggih dan ini merupakn layananan unggulan ada lima layananunggulan RSud tahun 2016 (papala edisi,1 red.).  Diantaranya ruang cuci darah, sudah dibangun gedung Laborat cuci darah Hemodialisa yang ada di sekitar RSUD. Selain ini Walikota juga menegaskan bahwa, Jaminan kesehatan di Kota Mojokerto masih berlaku program total caverage .  untuk itu bagi warga Kota yang belum memiliki kartu BPJS masih belaku KTP dan KK warga Kota Mojokerto.
Layanan pemberdayaan ekonomi, Pusyar yaitu pemberdayaan Usaha Syariah.  Pusyar kerjasama antara BPRS, BAZNAS, Diskoperindag dan Masyarakat Ekonomi Syariah.  Tahun ini disediakan anggaran  3 Miliard rupiah, dana tersebut yang  1.5 M untuk Pusyar jilid satu dan 1,5 M  untuk pusyar jilid dua. Sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 masyarakat yang mengakses modal Pusyar sebanyak 663 UMKM. Pusyar pinjaman tanpa bunga, tanpa asuransi dan tanpa administrasi, akan tetapi dengan jaminan.  Pusyar Jilid satu besar pinjaman mulai 750 ribu sampai 10 juta dengan jangka waktu 12 bulan.  Pusyar jilid dua besar pinjaman mulai 10 juta sampai 50 juta.
Layanan  terpadu, pembangunan Gedung Graha servis City (GMSC)  dibangun tiga tingkat.
Layanan Insfrastruktur,  revitalisasi jln. Gajahmada dan Jln. Pahlawan.  Pengembangan Kota kearah barat.  Pembangunan Jembatan REJOTO (Pulorejo dan Blooto) Kantong.  Wilayah barat masih banyak kantong kemiskinan, IPM terendah ada di wilayah barat.  Pengembangan ini untuk memberikan keseimbanagan antara wilayah barat, tengah dan timur.      
            Hal lain disampaikan oleh Walikota pada bulan Mei nanti aka nada kegiatan City week seminggu di Mojokerto, Pesta rakyat, makan gratis, berhias dengan geraka orenisasi, One day orange. Tahun 2016 ini ada enam layanan gratis yaitu pendidikan gratis, kesehatan gratis, raskin  gratis, KTP gratis, mikrolet gratis, pasang PDAM gratis.
            Dialog kali ini merupakan pertemuan pertama kalinya yang diikuti oleh Kelurahan Balongsari, Kelurahan Magersari, Kelurahan Jagalan dan Kelurahan Sentanan.  Dihadiri pula oleh Wakil Wlikota,Sekdakot dan Camat, Lurah serta pimpinan SKPD se-Kota Mojokerto.
Pelaksanaan kegiatan Penyebar  luasan informasi pembangunan mela lui media tatap muka dan mobile (Dialog Interaktif bersama Bpk Walikota dengan tokoh masyarakat) dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang program-program pembangunan yang akan, sedang dan telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto serta memberikan umpan balik (feedback) dari mastyarakat berkaitan dengan pelaksanaan program pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya disampaikan oleh Gaguk Tri Prasetyo, ATD, MM Kepala Dishubkominfo  Kota
Mojokerto selaku penyelenggara komunikasi tatap muka ini bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan Dialog Interaktif  beserta masyarakat adalah untuk meningkatkan partisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan di Pemerintah Kota Mojokerto. Untuk mengetahui sejauh mana program-program pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Mojokerto dapat dirasakan oleh masyarakat.  Menggali masukan / usulan masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan program pembangunan di Pemerintah Kota Mojokerto. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
            Dialog yang dipandu oleh Camat Magersari Choirul Anwar, SH, M.Si selaku Moderator mendapat respon dari masyarakat dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan sekaligus usulan dan harapan kepada Walikota Mojokerto. Sebagai komitmen dari Pemerintah, Walikota memerintahkan kepada pimpinan SKPD terkait untuk segera menindaklanjuti masalah yang disampaikan oleh masyarakat tersebut. (ri)