Dalam peringatan
Hari Jadi Provisi Jawa Timur ke 70, Kota Mojokerto berhasil meraih juara kedua
dalam lomba Sanitasi Masyarakat
(Sanimas) tingkat Jawa Timur tahun 2015.
Penghargaan atas kejuaraan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa
Timur DR.H. Sukarwo (Pakde Karwo ) bertepatan upacara Hari Ulang Tahun Provinsi
Jawa Timur pada senin 12/10/2015 bertempat di Gedung Grahadi Surabaya.
Eko subandi
ketua KSM Sanimas “KENARI”
Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto berasa bangga dapat
berkompetisi tingkat Jawa Timur dan ahasil meraih terbaik kedua. Prestasi yang diraihnya ini adalah berkat
kerjasama dengan semua pihak. “Ini adalah kerja tim dan yang pasti dukungan
dari semua masyarakat setempat”, demikian kata Eko kepada reporter palapa. Kerjasama yang dilakukan selama ini adalah
dengan kader Bank Sampah “Setunggal” serta kader berseri RW.01 Lingkungan
Balongcok Kelurahan Balongsari. Seperti yang sudah tertulis pada edisi
sebelumnya bahwa aspek penilaian terdiri dai bidang kelembagaan, keuangan dan
teknik serta pemanfaatan fasilitas
sanitasi umum ini. Hasil penilaian dewan
juri setelah masuk 10 besar, 5 besar dan
berhasil meraih terbaik kedua se-Jawa Timur.
Pada kesempatan
tersebut Gubernur Jawa Timur beserta Ny.
Nina Sukarwo juga didampingi Syaifullah Yusuf wakil Gubernur menyerahkan penghargaan yang diraih oleh
Pemerintah Kab/Kota Se-Jawa Timur dalam lomba dibidang Camat terbaik, lomba
penilaian kinerja pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan, Indonesia Martime
Challenge, Lomba seniman, lomba inovasi teknologi, lomba Perpustakaan, lomba
Foto potret 70 tahun Jawa Timur, Kearsipan,lomba Hippam, lomba Agribisnis
Tanaman Pangan dan Horkultura, Wana Lestari,lomba pelajar pelopor tertib lalu
lintas, lomba sepatu roda word Champion selection dan kejuaraan lainnya tingkat
Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Jatim dalam sambutannya mengatakan, hikmah terpenting dalam memperingati hari jadi provinsi Jawa Timur adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas
perjalanan sejarah Jawa Timur yang penuh dinamika hingga bisa mencapai kemajuan
seperti yang kita rasakan saat ini. Peringatan hari jadi tak lepas dari sejarah
terbentuknya pemerintahan Provinsi Jawa Timur, yang ditandai dengan ditetapkannya Raden Mas Tumenggung Soerjo yang sebagai Gubernur pertama provinsi Jawa Timur pada tanggal 19 agustus 1945 dan mulai menjalankan
tugasnya pada tanggal 12 Oktober 1945. Momentum tanggal 12 oktober 1945 itulah yang
disepakati sebagai hari jadi Provinsi Jawa Timur dan kemudian dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 6 tahun 2007 tentang hari jadi Provinsi Jawa Timur.
Para pemimpin pendahulu kita telah
meletakkan dasar-dasar yang kuat agar para pemimpin generasi sesudahnya bisa
meneruskan apa yang menjadi cita-cita bersama yakni jawa timur yang sejahtera
dan berkeadilan. Kita menyadari bahwa tantangan dan hambatan ke depan semakin
kompleks dan multidimensional. Dengan gejolak ekonomi global yang berdampak
pada perekonomian yang melambat; ke depan era baru di penghujung tahun 2015
sudah menunggu kita dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) .
Perkembangan infrastruktur sampai saat
ini telah ada kemajuan diantaranya double track utara (jakarta-surabaya), apbs
dengan panjang 25 mil, lebar 150 m dan kedalaman minus 13 lws, pengoperasian
(a).pelabuhan teluk lamong tahap i seluas 50 ha, (b).bandara–bandara city lingk
seperti blimbing sari banyuwangi, notohadinegoro jember, sebentar lagi
trunojoyo sumenep maupun bawean gresik. Disamping itu sedang on going beberapa
proyek ruas – ruas infrastruktur termasuk trans tol jawa yang berada di wilayah
jawa timur.
Peringatan hari jadi ke 70 provinsi jawa
timur kali ini harus kita jadikan sebagai momentum untuk bekerja lebih keras
guna memasuki mea 2015 dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian kita.
Karena itu, tema hari jadi ke 70 provinsi jawa timur “ayo kerja, perkuat
jatim sebagai provinsi industri berbasis umkm” harus kita maknai sebagai
tekad kita untuk bekerja lebih keras lagi demi mewujudkan masyarakat jawa timur
yang makin mandiri dan sejahtera.
Sebagai masyarakat yang mempunyai cara
pandang industri, tema tersebut juga menunjukkan bahwa industri harus bisa
menjadi basis pembangunan kesejahteraan rakyat. Dan itu semua akan bisa kita
raih dengan kerja keras, disertai dengan kesadaran yang tinggi akan potensi
kekuatan yang kita miliki yakni persatuan dan semangat bergotong-royong dari
seluruh anak bangsa, maka jawa timur, provinsi yang kita cintai ini akan mampu
bersaing dan menjadi pemenang di era persaingan global.
Membangun ekonomi adalah pilihan, apakah
memilih “cepat dengan resiko disparitas” atau memilih “merata tetapi
lambat”, itu semua tidak terjadi di jawa timur, karena yang terjadi di jawa
timur adalah cepat dan merata. Itu semua dapat terjadi karena, UMKM merupakan
fundamental pelaku ekonomi kita, dan tersebar diseluruh wilayah Jawa Timur sampai ke pelosok pedesaan baik dengan basis
pertanian maupun non pertanian, dan telah memberikan konstribusi yang
signifikan kepada struktur PDRB jawa timur. “Inilah yang saya namakan
ekonomi kerakyatan atau ekonomi pancasila, yang yang secara empiris telah teruji
dalam berbagai dinamika ekonomi yang terjadi” tegas Pakde Karwo. (ri)