BKM Balongsari Makmur Sejahtera tak
pernah kehabisan cara untuk selalu menunjukkan kekonsitennnya dalam melayani
masyarakat. Melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sejahtera yang diketuai
Bapak Soegijanto, BKM Balongsari Makmur Sejahtera mengadakan kegiatan sosial
berupa pembagian tas dan seragam sekolah untuk siswa siswi tingkat Sekolah
Dasar yang kurang mampu di Kelurahan Balongsari. Dana BLM yang didapat dari pemerintah
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri perkotaan (PNPM-MP) tersebut
benar –benar dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat. Peran Unit
Pengelola Sosial (UPS ) yang bekerja sama dengan semua anggota KSM “Sejahtera”
menghasilkan sebuah kegiatan yang pantas untuk di apresiasi.
Manajer UPS ibu Siti Chusnul Chotimah
mengungkapkan diadakannya kegiatan social ini diharapkan dapat memberi suntikan
semangat untuk para siswa/siswi yang kurang mampu di kelurahan Balongsari dalam
menuntut ilmu, agar tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah yang disebabkan
karena tidak terpenuhinya kebutuhan sekolah. Dalam kegiatan yang dilaksanakan
pada hari tersebut turut hadir pula kepala kelurahan Balongsari Kusuma Widada,
SH. Beliau turut berbahagia dengan diadakannya kegiatan tersebut, dan begitu
antusias hingga dapat mengikuti acara sampai selesai.
Jumlah siswa siswi yang mendapat
bantuan berupa tas dan seragam sekolah berjumlah 50 anak. Terdiri dari 27
laki-laki dan 23 perempuan, mereka semua berasal dari keluarga kurang mampu.
Untuk proses pendataan anak-anak tersebut BKM mengarahkan semua anggotanya dengan
jajaran unit pengelolanya untuk turut membantu. Tiap RW mendapat jatah 3-4
anak, sehingga terkumpul 50 anak dalam satu kelurahan.
Kepada ke-50 anak tersebut BKM
Balongsari Makmur sejahtera mengirim undangan dalam acara penyerahan. Satu jam
sebelum acara dimulai sudah banyak anak-anak beserta orang tuanya yang datang
di kantor BKM Balongsari Makmur Sejahtera yang beralamat di Jalan Empunala Gang
Balai Desa No. 53 A. Panitia cukup kuwalahan saat itu, tapi bukan masalah yang
berarti. Karena kekompakan dan kerjasama semua panitia acara pun bisa berjalan
lancar hingga usai, kata Inul panggilan menejer UPS ini.
Sementara itu M’ai koordinator
pimpinan kolektif BKM mengatakan, bantuan sosial ini Insyallah akan
dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Selain dana PNPM, UPS BKM juga memiliki unit pengembangan usaha yang
dikelola oleh KSM Sejahtera yang hasilnya untuk kegiatan sosial seperti yang
diserahkan kali ini. Dijelaskan oleh Ma’i bahwa, KSM-KSM yang mengelola dana
sosial ini berkembang cukup baik. Dari
modal yang dikelola mulai dari 10 sd. 13 Juta rupiah. Dana tersebut dikembangkan dalam bentuk usaha
sembako dan ada juga yang usaha kredit barang.
Sesuai dengan kesepakatan dengan BKM maka KSM ini akan menerima
keuntungan 60 % dari total keuntungan atau hasil dari pengelolaan sedangkan
yang 40 % diserahkan ke BKM melalui secretariat dan dikelola oleh UPS. Sehingga UPS ini memiliki dana saving untuk
kegiatan sosial masyarakat Balongsari yang bisa didistribusikan secara
rutin.
Ma’i yang juga dipercaya sebgai
ketua LPM ini merasa bersyukur dapat memiliki tim work yang sangat solid. KSM-KSM yang ada juga dapat bekerjasama
dengan baik dan amanah. Buktinya setiap
enam bulan sekali KSM ini menyerahkan hasil kekayaannya kepada BKM disertai
dengan laporan tertulis dari hasil pengelolaannya. Sehingga semua bisa menerima dengan
baik. Hal ini kata Ma’i sesuai dengan
prinsip BKM untuk dapat bekerj dengan amanah serta penuh dengan
tanggungjawab. Semua tidak ada yang
ditutup-tutupi, terbuka dan transparan serta ankutabilutas.
BKM adalah milik masyaraat, jadi
kita semua warga Balongsari berhak untuk ikut handarbeni (ikut memiliki). Dengan ikut handarbeni ini maka semua warga
ikut bertanggungjawab akan keberadaan BKM. Maju dan tidaknya ini masyarakat
ikut andil. Masyarakat di wilayah
Kelurahan bisa mempunyai peranan sebagai pengawasan.
Dikisahkan oleh Ma’i, BKM
Balongsari Makmur Sejahtera berdiri
sejak tahun 2000 lalu. Waktu program
yang dikelola namanya P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan. Waktu terus berjalan dari tahun ketahun
kepengurusan BKM juga mengalami periodesasi.
Sesuai AD/ART masa bhakti pimpinan BKM berlaku selama 3 (tiga)
tahun. “ saya sendiri ini periode keenam
karena terpilih hasil pemilu BKM tahun 2014 kemarin” kata Ma’i. Demikian juga
dengan program yang didanai BLM mengalami perubahan, dari P2KP berubah menjadi
PNPM-MP sejak Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Iformasinya kedepan PNPM-Mp
sudah tidak ada lagi dan diganti dengan program lain yang tujuannya tidak jauh
beda. Bagi Ma’i sebenarnya secara prinsip tidak ada masalah berantinya program
pemerintah, hanya saja bagi pengurus terus mengalami perubahan dan harus
belajar dan belajat menyesuaikan ketentuan yang ada. Sehingga untuk bisa memahami secara maksimal
tidak bisa secara cepat, karena yang lama belum paham sudah ada program yang
baru.
Ada satu hal yang masih menjadi
ganjalan PK-BKM ini yaitu masalah kredit macet.
Ma’i berharap kepada masyarakat yang masih memiliki tunggakan agar
segera diangsur lagi dan pinjam lagi untuk tambahan modal. Sehingga perputaran
keuangan BKM yang dikelola oleh Uinit Pengelola Keuangan terus berkembang.
Mengingat kesuksesan BKM adalah
merupakan kerja tim dan dukungan dari semua pihak dalam hal ini masyarakat
setempat. sehingga BKM Balongsari Makmur Sejahtera dapat terus mempertahankan
eksistensinya dalam mengabdi kepada masyarakat Kelurahan Balongsari.(lylla)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar