KOTA MOJOKERTO MAJU MELANGKAH AYO BERBENAH
KIM CARAKA KELURAHAN BALONGSARI

Sabtu, 14 November 2015

KEGIATAN SOSIAL PEMOMPA SEMANGAT BELAJAR “Untuk memutus mata rantai drop out sekolah”



            BKM Balongsari Makmur Sejahtera tak pernah kehabisan cara untuk selalu menunjukkan kekonsitennnya dalam melayani masyarakat. Melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sejahtera yang diketuai Bapak Soegijanto, BKM Balongsari Makmur Sejahtera mengadakan kegiatan sosial berupa pembagian tas dan seragam sekolah untuk siswa siswi tingkat Sekolah Dasar yang kurang mampu di Kelurahan Balongsari. Dana BLM yang didapat dari pemerintah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri perkotaan (PNPM-MP) tersebut benar –benar dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat. Peran Unit Pengelola Sosial (UPS ) yang bekerja sama dengan semua anggota KSM “Sejahtera” menghasilkan sebuah kegiatan yang pantas untuk di apresiasi.
            Manajer UPS ibu Siti Chusnul Chotimah mengungkapkan diadakannya kegiatan social ini diharapkan dapat memberi suntikan semangat untuk para siswa/siswi yang kurang mampu di kelurahan Balongsari dalam menuntut ilmu, agar tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah yang disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan sekolah. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari tersebut turut hadir pula kepala kelurahan Balongsari Kusuma Widada, SH. Beliau turut berbahagia dengan diadakannya kegiatan tersebut, dan begitu antusias hingga dapat mengikuti acara sampai selesai.
            Jumlah siswa siswi yang mendapat bantuan berupa tas dan seragam sekolah berjumlah 50 anak. Terdiri dari 27 laki-laki dan 23 perempuan, mereka semua berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk proses pendataan anak-anak tersebut BKM mengarahkan semua anggotanya dengan jajaran unit pengelolanya untuk turut membantu. Tiap RW mendapat jatah 3-4 anak, sehingga terkumpul 50 anak dalam satu kelurahan.
            Kepada ke-50 anak tersebut BKM Balongsari Makmur sejahtera mengirim undangan dalam acara penyerahan. Satu jam sebelum acara dimulai sudah banyak anak-anak beserta orang tuanya yang datang di kantor BKM Balongsari Makmur Sejahtera yang beralamat di Jalan Empunala Gang Balai Desa No. 53 A. Panitia cukup kuwalahan saat itu, tapi bukan masalah yang berarti. Karena kekompakan dan kerjasama semua panitia acara pun bisa berjalan lancar hingga usai, kata Inul panggilan menejer UPS ini.
            Sementara itu M’ai koordinator pimpinan kolektif BKM mengatakan, bantuan sosial ini Insyallah akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun.  Selain dana PNPM, UPS BKM juga memiliki unit pengembangan usaha yang dikelola oleh KSM Sejahtera yang hasilnya untuk kegiatan sosial seperti yang diserahkan kali ini. Dijelaskan oleh Ma’i bahwa, KSM-KSM yang mengelola dana sosial ini berkembang cukup baik.  Dari modal yang dikelola mulai dari 10 sd. 13 Juta rupiah.  Dana tersebut dikembangkan dalam bentuk usaha sembako dan ada juga yang usaha kredit barang.  Sesuai dengan kesepakatan dengan BKM maka KSM ini akan menerima keuntungan 60 % dari total keuntungan atau hasil dari pengelolaan sedangkan yang 40 % diserahkan ke BKM melalui secretariat dan dikelola oleh UPS.  Sehingga UPS ini memiliki dana saving untuk kegiatan sosial masyarakat Balongsari yang bisa didistribusikan secara rutin. 
            Ma’i yang juga dipercaya sebgai ketua LPM ini merasa bersyukur dapat memiliki tim work yang sangat solid.  KSM-KSM yang ada juga dapat bekerjasama dengan baik dan amanah.  Buktinya setiap enam bulan sekali KSM ini menyerahkan hasil kekayaannya kepada BKM disertai dengan laporan tertulis dari hasil pengelolaannya.  Sehingga semua bisa menerima dengan baik.  Hal ini kata Ma’i sesuai dengan prinsip BKM untuk dapat bekerj dengan amanah serta penuh dengan tanggungjawab.  Semua tidak ada yang ditutup-tutupi, terbuka dan transparan serta ankutabilutas.
            BKM adalah milik masyaraat, jadi kita semua warga Balongsari berhak untuk ikut handarbeni (ikut memiliki).  Dengan ikut handarbeni ini maka semua warga ikut bertanggungjawab akan keberadaan BKM. Maju dan tidaknya ini masyarakat ikut andil.  Masyarakat di wilayah Kelurahan bisa mempunyai peranan sebagai pengawasan. 
            Dikisahkan oleh Ma’i, BKM Balongsari  Makmur Sejahtera berdiri sejak tahun 2000 lalu.  Waktu program yang dikelola namanya P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.  Waktu terus berjalan dari tahun ketahun kepengurusan BKM juga mengalami periodesasi.  Sesuai AD/ART masa bhakti pimpinan BKM berlaku selama 3 (tiga) tahun.  “ saya sendiri ini periode keenam karena terpilih hasil pemilu BKM tahun 2014 kemarin” kata Ma’i. Demikian juga dengan program yang didanai BLM mengalami perubahan, dari P2KP berubah menjadi PNPM-MP sejak  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  Iformasinya kedepan PNPM-Mp sudah tidak ada lagi dan diganti dengan program lain yang tujuannya tidak jauh beda. Bagi Ma’i sebenarnya secara prinsip tidak ada masalah berantinya program pemerintah, hanya saja bagi pengurus terus mengalami perubahan dan harus belajar dan belajat menyesuaikan ketentuan yang ada.  Sehingga untuk bisa memahami secara maksimal tidak bisa secara cepat, karena yang lama belum paham sudah ada program yang baru.
            Ada satu hal yang masih menjadi ganjalan PK-BKM ini yaitu masalah kredit macet.  Ma’i berharap kepada masyarakat yang masih memiliki tunggakan agar segera diangsur lagi dan pinjam lagi untuk tambahan modal. Sehingga perputaran keuangan BKM yang dikelola oleh Uinit Pengelola Keuangan terus berkembang.
            Mengingat kesuksesan BKM adalah merupakan kerja tim dan dukungan dari semua pihak dalam hal ini masyarakat setempat. sehingga BKM Balongsari Makmur Sejahtera dapat terus mempertahankan eksistensinya dalam mengabdi kepada masyarakat Kelurahan Balongsari.(lylla)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar