KIM CARAKA BUDIDAYA
TANAMAN KELOR
Jaman dalu tananam “Kelor” dikenal
untuk keperluan saat ada orang meninggal.
Tanpa mengetahui alasan yang jelas semua orang-orang di pedesaan meyakini kalau ada orang meninggal diwajibkan
untuk memetik daun kelor untuk keperlun perawatan jenazah. Sementara Klentang dan daun juga dimanfaatkan
untuk sayur bening.
Setelah perkembangan jaman yang
terus maju, teknologi informasi makin pesat dan menyentuh di seluruh lapisan
masyarakat. Dunia penelitian juga
mengembangkan kepekaannya terhadap alam sekitar. Hingga munculah hasil penelitian terhadap
tanaman kelor. Penelian bukan hanya
terhadap daun, akan tetapi klentang bahkan batang kelor juga.
Untuk budidaya tanaman Kelor KIM
Caraka Kelurahan Balongsari menggerakkan anggota kelompok dan warga sekitar
untuk menanam pohon kelor, sebagai
stimulant pohon kelor ini diberikan secara gratis. Selain anggota KIM Caraka, masyarakat sekitar dengan jumlah total100 batang untuk 100 orang.
Pembagian bibit kelor ini secara
simbolis diserahkan oleh ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Balongsari Ny.
Widada, SH kepada perwakilan warga.
Selanjutnya diharapkan oleh Etyk Rusmininsih pengurus KIM agar bibit yang
ada ini dipelihara dengan baik, disiram dengan air leri (bekas cucian beras) dan
ditaruh ditempat yan panas.
Sementara itu Ny. Sispriatin ketua KIM Caraka Kelurahan Balongsari,
menjelaskan tentang manfaat daun kelor dari sumber yang dapat dipercaya. Setiap
2 ons daun kelor kandungn gizinya sama
dengan 4 telor sama dengan 2 gelas susu, terdapat kalsium tinggi,
selain itu juga mengandung vitamin C , kalium, atau sama dengan 10 buah pisang.
Daun kelor dapat juga digunakan sebaai pelancar ASI bagi ibu yang menyusui dan
memperkuat daya pikir alias mencegah pikun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar